Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta kembali membuat gebrakan dalam dunia pendidikan dengan mengajak para pelajar untuk memanfaatkan kuota 4000 beasiswa LPDP tahun 2026. Beasiswa ini dianggap sebagai peluang emas yang tidak hanya meringankan beban biaya pendidikan, tapi juga memberi ruang bagi generasi muda untuk menjalani hidup lebih seimbang—termasuk dalam menikmati hiburan seperti bermain Mahjong.
"Pendidikan bukan hanya soal nilai akademis, tapi juga tentang keseimbangan hidup," ungkap salah satu anggota DPRD dalam konferensi pers terbaru. Ia menambahkan bahwa pelajar yang punya akses pendidikan yang layak, secara mental juga lebih sehat dan punya waktu luang yang lebih berkualitas—termasuk bermain Mahjong sebagai bentuk rekreasi otak.
Bermain Mahjong mungkin terdengar tidak biasa dalam konteks pendidikan. Tapi di kalangan pelajar urban, game strategi asal Tiongkok ini mulai dikenal bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai latihan konsentrasi dan logika. Beberapa komunitas belajar bahkan menyisipkan sesi Mahjong sebagai bagian dari pelatihan pengambilan keputusan cepat.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa permainan strategi seperti Mahjong dapat meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir analitis, serta fokus. Dalam konteks pelajar, hal ini bisa sangat membantu terutama saat menghadapi tekanan ujian atau tugas berat.
Dengan beasiswa LPDP yang menanggung biaya sekolah hingga jenjang tinggi, para pelajar dapat mengalokasikan waktu dan pikiran dengan lebih fleksibel—termasuk mengembangkan sisi kreatif dan relaksasi mental lewat permainan seperti Mahjong.
Beasiswa LPDP 2026 yang didorong penggunaannya oleh DPRD Jakarta mencakup berbagai jenjang pendidikan mulai dari S1, S2, hingga S3. Syarat utamanya adalah berdomisili di Jakarta, berprestasi secara akademik, dan memiliki visi kontribusi nyata bagi Indonesia di masa depan.
Beberapa sekolah menengah di Jakarta bahkan sudah mulai menyosialisasikan peluang ini kepada siswa dan orang tua. Mereka juga menyambut baik pendekatan holistik DPRD, yang mendorong pendidikan tidak melulu soal angka, tapi juga soal keseimbangan mental dan emosional.
Komunitas pelajar pun menyambut positif pendekatan ini. “Kalau biaya sekolah ditanggung, kita bisa punya waktu mengatur hidup lebih sehat dan seimbang. Sesekali main Mahjong bareng teman pun bisa jadi momen yang menyegarkan pikiran,” ujar salah satu siswa SMA Negeri di Jakarta Selatan.
Beberapa pihak sempat meragukan hubungan antara beasiswa LPDP dan Mahjong. Namun, pendekatan ini justru dianggap segar dan kontekstual oleh banyak pengamat pendidikan. Di tengah tekanan hidup kota besar dan tuntutan akademik tinggi, menciptakan ruang aman untuk bersantai adalah bagian penting dari proses belajar jangka panjang.
“Anak-anak kita bukan mesin,” tegas seorang pengamat kebijakan pendidikan. “Mereka perlu ruang untuk bernapas, mengembangkan kreativitas, dan ya—bahkan untuk sekadar main Mahjong di sela waktu belajar.”
4000 beasiswa LPDP 2026 bukan sekadar angka. Ini adalah peluang nyata yang bisa mengubah hidup ribuan anak muda Jakarta. Dan dengan pendekatan baru yang lebih humanis—yang bahkan mengakui pentingnya relaksasi melalui permainan strategi seperti Mahjong—peluang ini terasa lebih dekat, lebih relevan, dan lebih manusiawi.
Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja. Saatnya pelajar Jakarta membuktikan bahwa belajar keras, hidup sehat, dan bersenang-senang bisa berjalan berdampingan. Karena masa depan bukan hanya soal gelar, tapi juga tentang bagaimana kita menjalaninya dengan bijak dan seimbang.